Pages

Rabu, 07 November 2012

Vokalis Suicide Silence meninggal dunia




Kabar duka menyelimuti dunia musik metal. Vokalis dari band metal yang tengah naik daun, Suicide Silence, Mitch Lucker dikabarkan meninggal dunia pada 2 November 2012 lalu.

Seperti yang diungkapkan oleh petugas koroner dari Orange County, Mitch meninggal akibat kecelakaan sepeda motor di Hutington Beach, California. Vokalis yang memiliki banyak tato ini meninggal pada pukul 6.17 waktu setempat di UCI Medical Center, Orange County. Hingga kini Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menimpa Mitch.

Personil Suicide Silence lainnya mengaku merasa berat dengan kepergian Mitch. Mereka pun menyampaikan ucapan belasungkawa untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan di aku pribadinya.

"There's no easy way to say this. Mitch passed away earlier this morning from injuries sustained during a motorcycle accident. This is completely devastating to all of us and we offer our deepest condolences to his family. He will be forever in our hearts. R.I.P. Mitchell Adam Lucker. We love you, brother."

Selama karirnya, Mitch dan personel lain banyak memberikan kontribusi buat Suicide Silence. band yang pernah menggelar konser di Jakarta pada tahun 2011 lalu ini pernah mendapat penghargaan Revolver Gold Gods Awards sebagai band paling inovatif dan band terbaik.

Sangat disayangkan memang, Mitch pergi di saat karir band ini menanjak. Namun takdir tak bisa dihindari, dan mungkin saja dia mendapatkan tempat terbaik di sana. Selamat jalan Mitch Lucker, beristirahatlah dengan tenang.

Selasa, 16 Oktober 2012

JakCloth 2012 'Year End Sale' Siap Digelar Awal Desember


Indonesia Concerts, Jakarta - Setelah JakCloth 2012 'Summer Fest' berjalan dengan sukses dan lancar pada bulan Juni lalu, kini giliran Lian Mipro selaku promotor siap menggelar JakCloth 2012 'Year End Sale' pada awal bulan Desember mendatang. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Lian Mipro melalui akun Twitter resmi Jakarta Clothing, atau yang lebih dikenal dengan JakCloth, @Jakcloth 'JakCloth Year End Sale digelar 6,7,8,9 Desember 2012...' jelas mereka.

JakCloth, sebuah festival yang menggabungkan unsur fashion, music, dan exhibiton ini akan kembali diadakan pada 6,7,8,9 Desember mendatang di Jakarta, yang bertajuk JakCloth 2012 'Year End Sale'. Bila merujuk pada JakCloth 2012 'Summer Fest' bulan lalu, mereka tidak tanggung-tanggung dalam pemilihan lineup band internasional maupun lokal. Lian Mipro selaku promotor, memboyong Silverstein dan Dream On Dreamer guna memeriahkan JakCloth 2012 'Summer Fest' lalu, serta beberapa band lokal seperti Purgatory, Killed By Butterfly, Superglad, Burgerkill, End of Journey, dll.

Silverstein adalah sebuah band post-hardcore dari Ontario,Kanada yang dibentuk pada tahun 2000. Nama band mereka ini diambil dari seorang penulis ternama, Shel Silverstein. Mereka telah merilis total lima album studio, tiga EP, sebuah album kompilasi, dan DVD live / CD. Lineup Silverstein tidak berubah sejak Desember 2001, terdiri dari Shane (vokal), Neil Boshart (gitar), Josh Bradford (gitar), Billy Hamilton (bass), dan Paul Koehler (drum). Band ini mencapai keberhasilan pada album kedua mereka “Discovering The Waterfron” yang meduduki posisi # 34 di Billboard 200 chart. Dream On Dreamer sendiri merupakan band post-hardcore asal negeri kanguru yang terbentuk sejak tahun 2009.

JakCloth 2012 'Year End Sale' kemungkinan akan di selenggarakan di kawasan Senayan, Jakarta ini membuat mereka menjadi salah satu festival yang digemari para kaula muda.

Jumat, 28 September 2012

Billie Joe Armstrong Ingin Semua Lagu Yang Ia Tulis Terukir di Batu Nisannya


Billie Joe Armstrong ingin daftar semua lagu yang ia telah tulis terukir di batu nisannya. Vokalis Green Day ini telah mencapai sukses besar dengan berbagai album termasuk American Idiot. Billie ingin bakat menulis lagunya menjadi sebuah warisan.
"Apakah saya terlihat sudah tua?" sindirnya ketika ditanya apa yang akan ia ingin tulis pada batu nisannya. "Um ... itu sangat sulit. Mungkin di nisan saya akan terukir daftar semua lagu yang saya tulis." Bintang rock berusia 40 tahun telah merenungkan apakah ia bisa bermain lagu dengan baik sampai usia tuanya.
"Saya tidak tahu, saya hanya mencoba untuk hidup di saat ini, karena kadang-kadang saya bahkan tidak bisa percaya saya berusia 40 dan masih melakukan hal ini. Tapi itu masih beresonansi dalam hidup saya sampai hari ini," ujarnya. Dan Basket Case adalah salah satu lagu yang berhenti menjadi milik saya. Lagu itu kini milik semua orang yang menyanyikannya.”

Vokalis Green Day marah-marah di atas panggung


Pentolan Green Day, Billie Joe Armstrong melontarkan sumpah serapah dan kemarahannya saat manggung di iHeart Radio Music Festival pada Jumat (21/9). Vokalis ini meluncurkan omelan kotor setelah band-nya dipaksa untuk memotong set 20 menit mereka karena masalah penjadwalan dengan penampil lain, Usher.
Hanya memiliki satu menit yang tersisa, Billie Joe berteriak: "Oh persetan semua omong kosong ini. Saya akan memainkan lagu baru. Berikan saya istirahat. Cuma satu menit yang tersisa? Kau memberi saya satu menit?"
Dia melanjutkan dengan mengatakan:  “Saya memberitahu kalian sesuatu, saya sudah nge-band sejak 1988. Dan kau akan memberiku satu menit? Kalian pasti bercanda! Apa-apaan! Saya bukan Justin Bieber!”
Billie Joe mengakhiri ledakan itu dengan menghancurkan gitarnya di atas panggung, dan menyatakan: "Satu menit. Tuhan mencintai kalian semua, Kami akan kembali."

Selasa, 25 September 2012

Budaya Batik Di Indonesia


Sejarah Batik

Sejarah Batik Indonesia secara historis berasal dari zaman nenek moyang kita, dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangan batik telah berevolusi, dari lukisan motif binatang dan tanaman, lambat laun beralih ke motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan lukisan dengan seni dekorasi gaya pakaian, seni batik muncul seperti yang kita kenal sekarang.
Jenis dan gaya batik tradisional cukup banyak, tetapi pola dan variasi sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang sangat beragam. Kekayaan budaya bangsa Indonesia telah mendorong lahirnya berbagai macam model dan jenis batik tradisioanal.
Sejarah batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram, yaitu pada kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Seni batik adalah seni gambar di kain untuk pakaian yang menjadi salah satu budaya Indonesia. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh pengikut Raja keluar istana ke daerah mereka masing-masing.
Dalam perkembangannya, seni batik secara bertahap ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan perempuan untuk mengisi waktu senggang. Dalam proses mewarnai batik, bahan yang digunakan adalah tanaman asli Indonesia, antara lain dari pohon mengkudu, soga, nila dan soda abu.
Seni batik adalah seni gambar di kain untuk pakaian yang menjadi salah satu budaya Indonesia. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya

Pekalongan sebagai Kota Batik

Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya. Adapun kesenian batik telah menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Untuk batik cap baru dikenal setelah perang dunia sekitar tahun 1920. Sekarang, batik telah menjadi bagian dari pakaian tradisional Indonesia.
Menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan, menurut data yang tercatat di Kementerian, batik motif diciptakan pada 1802. Akan tetapi perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar kerajaan Mataram di tahun 1825-1830 yang sering disebut sebagai Perang Diponegoro. Dengan terjadinya peperangan ini keluarga kerajaan mendesak para pengikutnya untuk meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian menyebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikut mengembangkan batik.
Dengan adanya migrasi ini, batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain, seperti Solo, Yogyakarta, Mojokerto, Tulungagung, Gresik, Surabaya dan Madura. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah kota dan daerah Buaran Pekalongan, Pekajangan dan Wonopringgo.
Adapun motif Batik Pekalongan antara lain adalah Batik Jlamprang yang terinspirasi dari India dan Arab, batik Encim Klengenan yang dipengaruhi oleh peranakan Tionghoa, batikPagi Sore oleh Belanda, serta batik Hokokai telah tumbuh pesat sejak perkembangan occupation.
Sejak dekade terakhir sampai sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dilakukan di rumah. Akibatnya, kehidupan masyarakat Pekalongan erat terintegrasi dengan batik dan karena itulah Pekalongan mendapat julukan sebagai Kota Batik.

Jumat, 21 September 2012

Band Pop Punk 8bit, Kacamata Ditinggal Dua Gitarisnya



Kabar nggak mengenakan datang dari Band PowerPop 8-Bit Asal Bekasi, Kacamata. Band yang mulai terlihat wara-wiri di televisi lewat lagu Entah ini, mengumumkan hengkangnya dua gitaris mereka lewat official Fan Page Kacamata' di Facebook Senin kemarin (21/05).

"Selamat siang, kita mau ngasih berita penting nih, yang dari kemarin banyak bertanya-tanya. Bahwa terhitung dari semenjak bulan kemarin, dua gitaris kita, Riandy Helyers dan Ade Alverska resmi RESIGN dari KACAMATA. Tetep support mereka yah, apapun keputusannya mungkin itu pilihan yang terbaik buat mereka berdua, " begitulah pernyataan mereka dalam halaman fanpage tersebut yang juga didukung oleh beberapa twit mereka di @kacamata8bit..

Hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai alasan dari cabutnya dua gitaris tersebut. Untuk sementara band yang tinggal digawangi oleh Azis Hafriza (vokal), Natasha Claudia Davega (Gameboy/8bit), Satria Ra'Qa (bass), dan Decky Dwika Azharie (drum) jalan berempat dan didukung oleh dua gitaris additional sejak panggung mereka pada 12 Mei 2012 kemarin.

Selasa, 18 September 2012

Bangga band Pee Wee Gaskins sepanggung bareng sama Green Day


Senin, 17 September 2012

Awal Berdirinya Yeah Right Brand And Woles

Dewasa ini, merk clothing line sudah sangat beraneka ragam. Dari busana seperti kemeja, kaos, celana, sepatu, hingga aksesoris. Merk-merk tersebut menghiasi penampilan anak-anak muda. Ada yang sudah ada sejak lama dan ada pula yang baru saja merintis. Untuk yang baru ini ada sebuah merk bernama “WOLES”, sebuah clothing line unik namun sederhana yang mampu menarik banyak konsumen untuk memakainya.

Sebenarnya apa arti dari WOLES? Mengapa merk tersebut begitu digemari? Ada kisah menarik dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kali ini OktoMagazine berkesempatan untuk bertemu dan mewawancarai sang pemilik merk di kediaman sekaligus kantornya di daerah fatmawati.

Agit, begitu ia disapa, berbagi cerita mengenai latar belakang bagaimana akhirnya ia mampu menciptakan ide brilian dan mewujudkan impiannya ini.

Di umur yang masih cukup muda, yaitu di usianya yang ke-18, Agit harus menerima kenyataan pahit. Saat itu, sang ibu telah meninggalkannya untuk selamanya. 40 hari kemudian, sang Ayah menyusul ke pangkuan sang khalik. Ia beserta beberapa kakaknya, berjuang untuk meneruskan hidup tanpa orang tua. Setelah lulus SMA, Agit pun tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya, ia lalu bekerja di salah satu distro di kawasan Kebayoran Baru sebagai shop keeper.

Karena kemauan kerja dan belajarnya yang kuat, beberapa bulan kemudian ia diangkat menjadi store manager yang merangkap sebagai marketing promo dan beberapa bidang lainnya. Hingga beberapa tahun berjalan, ia pun menjadi orang yang berpengaruh dalam perkembangan distro tersebut.

Di kala bekerja, ia mempunyai keinginan untuk memiliki merk clothing line sendiri. Namun karena keterbatasan modal, dengan uang yang ada ia memiliki ide untuk membuat stiker. Merk pertama yang ia punya adalah “Yeah Right”, sekitar dua tahun yang lalu. Produk pertamanya juga masih sebatas stiker, ia belum memproduksi pakaian apapun.

Setelah itu barulah ia mencoba untuk mendesign sendiri kaos ciptaannya dengan menyelipkan sebuah stiker dengan gambar baby octo, sebuah gambar gurita lucu berwarna ungu. Gambar gurita dengan empat buah tangan tersebut terinspirasi dari sang Ibu yang memiliki empat orang anak dan berjuang untuk membahagiakan hidup mereka.

Ternyata Yeah Right mendapat banyak apresiasi dari banyak pihak. Desainnya yang lucu ternyata sangat disukai hingga saat ini. Merk ini banyak dipakai oleh para musisi dan public figure lainnya. Perjuangan anak muda ini pun bisa dikatakan berhasil. Namun, ia tidak berhenti berinovasi sampai di situ saja. Setahun kemudian ia membuat merk selanjutnya bernama WOLES.

Latar belakang terciptanya WOLES pun cukup menarik. Itu bermula pada saat ia memperhatikan tweet orang-orang yang ia follow di jejaring media sosial, Twitter. Setiap status teman yang mengeluh tentang macetnya Jakarta atau status lain yang menyuarakan keresahan, Agit selalu merespon dengan kata “woles” yang berarti santai. Hal tersebut berlangsung hingga beberapa waktu.

Selanjutnya, pria bernama lengkap Agtya Priyadi ini pun memiliki ide untuk membuat sebuah gimmick baru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan woles. Ia lalu membuat stiker sederhana bertuliskan “woles” yang ditempelkan di cover handphone teman-temannya.

Setelah itu, ia bahkan menempelkannya di tempat-tempat umum dan juga memposting gambar tersebut di Twitter. Lalu ia mencoba untuk membuat sebuah kaos sederhana dengan tulisan “woles”.

Ternyata respon yang diterima jauh melebihi ekspektasinya. Banyak orang yang menyukainya bahkan pemesanannya lebih luar biasa daripada Yeah Right sendiri.

Hingga di awal tahun 2012 ini, omzet penjualan dari kedua merknya tersebut ternyata sudah menembus puluhan juta rupiah per bulan. Saat ditanyakan mengenai perbedaan dari Woles dan Yeah Right, Agit pun mengatakan, “Yeah Right itu lebih ke gambar-gambar yang lucu, karena image dari baby octo-nya pun lucu,” jelas Agit kepada Oktomagazine. “Kalo Woles lebih ke street market, dengan desain yang simple dan plesetan-plesetan dari beberapa merk yang kita kembangin.”

“Bedanya merk-merk saya dengan yang lain adalah dari konsepnya, nggak hanya sekedar produksi semata,” Lanjutnya menjelaskan produk-produknya. “Konsep dari setiap produk yang akan dibuat itu benar-benar dipikirkan.”

Agit menyebut sang kakak, gitaris dari sebuah band bernama Pee Wee Gaskins, Ayi Mahardika, sebagai salah satu orang yang berpengaruh dalam hidupnya. Agit mengatakan bahwa sang kakak adalah salah satu pendukung terbesarnya bersama dengan sang almarhumah Ibu dan beberapa orang lainnya. Kepergian kedua orang tuanya diakui sebagai jalan dari Tuhan.

“Sewaktu bekerja di distro saya pun berpikir, kepergian orang tua pasti ada hikmahnya,” ungkap Agit. “Saya selalu ingat kata-kata Ibu, itu yang membuat saya bisa bangkit dan termotivasi. Semua yang saya lakukan akhirnya ke arah yang positif, dan saya tidak terjerumus ke penyalahgunaan drugs.”

Target selanjutnya Agit berencana untuk membuat beberapa gimmick baru, unik tentunya, untuk memasarkan produk-produk terbarunya. Dalam jangka dekat ini, ia berencana untuk membuat acara. Sebuah konsep bernama “Yeah Right Cares”, yang dimaksudkan adalah dengan desain kaos yang ia buat lalu ia jual, dan hasil keuntungannya tersebut disumbangkan kepada yatim piatu.

Ia berencana menggabungkan konsep Yeah Right Cares tersebut dengan konsep Brand of Brothers, sebuah gimmick baru penggabungan antara Yeah Right, Woles, dan merk clothing line milik Ayi, The Dirty Harry.

Sosok pemuda bersahaja yang penuh semangat ini sekiranya mampu untuk menginspirasi banyak orang, terutama anak muda.